ZEN INFO

BLOGGER

Wednesday, 1 March 2017

BEGINILAH PESAN-PESAN AYAH KETIKA BERKUMPUL



Suatu sore saat keluarga berkumpul di ruang tamu dan hujan turun,sasana sore makin gelap dan terasa dingin.



Ayah menyuruhku untuk membuatkan kopi.


Ayah : nak tolong buatkan kopi 2 cangkir untuk kita berdua,tapi gulanya jangan dituang dulu.bawa saja kesini besertawadahnya

Aku : iya yah

  
  Tidak berapa lama aku pun membuatkan 2 cangkir kopi yang masih hagat,beserta membawa gula dengan  wadahnya beserta sendok kecil.

 Ayah : coba kamu rasakan kopimu?

Aku : rasanya sangat pahit sekali yah


 Ayah : tuangkan sesendok gula lagi, aduklah bagaimana rasanya?


Aku : rasa pahitnya sudah mulai berkurang yah


Ayah : tambahkan sesendok gulalagi,aduklah bagaimana rasanya?


Aku : rasa manis mulai terasa,tapi rasa pahit juga masih sedikit terasa  yah,


Ayah : tuangkan sesendok gula lagi,aduklah bagaimana rasanya?


Aku : rasa pahit sudah tidak terasa,yang  ada rasa manis


Ayah : tuangkan sesendoklagi,aduklah bagaimana rasanya?


Aku : rasanya sangat manis ayah


Ayah : sekarang tambahkan sesendok lagi gula.aduklah bagaimana rasanya?


Aku : terlalu manis yah,malah rasanya tidak enak


Ayah :sekarang tuangkan lagi sesendok gula,aduklah,bagaimana rasanya?


Aku : aduh yah,rasa wedang kopinya jadi tidak enak,lebih enak saat adarasa pahitkopi dan manis                gulanya,sama sama terasa yah.


Ayah : ketahuilah nak,jika rasa pahit ibarat KEFAKIRAN hidup kita dan manis gula ibarat HARTA,lalu menurutmu kenikmatan hidup merurutmu seperti apa anaku?

   
 Sejenek aku termenug,memikirkan arti dari semuanya,menoleh ayah yang sedang menatapku dengan senyuman kecilnya,lalu akupun menjawab;


Aku : ayah,sekarang saya tahu kenikmatan hidup dapat aku rasakan jika aku dapat merasakan hidup seperlunya,tidak melampaui batas.


Ayah : ayo nak,sekarang kopi yang sudah kamu beri gula tadi campurkan dengan kopi yang belum kamu beri gula,aduklah,tuangkan dalam kedua gelas kopi ini.lalu kita nikmati kopi bersama.


Aku : iya ayah


Ayah : bagaimana rasanya?


Aku : rasanya nikmat ayah


Ayah : begitu pula ketika kamu memiliki kelebihan harta,akan terasa lebih nikmat ketika kamu membaginya  dengan yang fakir.



   Begitulah kira kira perumpamaan yang ayah saya coba sampaikan kesaya,terimakasih atas semua perhatiannya kepadaku,dan selalu menuntunku.



Mahmud fauzi


No comments:

Post a Comment